Beneran Curhat!

Kali ini gw bener-bener pengen curhat. Semaleman  gw ngegalau ga bisa tidur, sejak engeh bahwa Fajri berangkat malam itu. Apalagi, pas ngeliat di grup whatsapp kami, masuk tulisan: Fajri Siregar left group. Jadinya tu sampe bengong, dan jeda mikir sekian menit baru bisa ngelanjutin diskusi di grup itu. Kegalauan makin berlanjut mengingat tanggal 7 Agustus tu bentar lagi. Artinya, Bg Alghif pun akan segera nyusul Fajri caw dari Negara ini. Rasanya tu beneran kayak ada yang ngilang gitu, jadi bengong-bengong sendiri. Beda-beda tipis lah sama patah hati. Hee.. Begitulah, semalem praktis ga bisa tidur. Tiba-tiba berbagai kekhawatiran yang sebagian juga … Lanjutkan membaca Beneran Curhat!

Skripsi

Perspektif Masyarakat mengenai Hak atas Pendidikan studi kasus: Warga Tanah Merah Rawabadak Selatan Berikut aku attach skripsiku pada tahun 2009 ya (tidak termasuk bagian awal, pengesahan, dan lampiran), juga slide presentasinya. Memang tidak terlalu update karena sudah sekitar tiga tahun yang lalu. Tapi semoga masih bermanfaat. Silahkan digunakan dengan mencantumkan sumber 🙂 skripsi Nisaa Slide Presentasi Skripsi Lanjutkan membaca Skripsi

Dari RUU ke UU Pendidikan Tinggi

Advokasi Undang-undang Pendidikan Tinggi (UU PT) telah memasuki babak baru. Babak yang sebenarnya langsung dipersiapkan dan direncanakan begitu RUU Pendidikan Tinggi berubah menjadi  Undang-undang. Judicial Review (JR) ke Mahkamah Konstitusi tentunya menjadi salah satu alternatif yang akan ditempuh. Namun sebenarnya, advokasi ke depan tak sekedar JR. Tantangan terberatnya justru bagaimana membangun gerakan sosial yang massive dan progresif untuk mewujudkan keadilan pendidikan Indonesia. Proses evaluasi terhadap advokasi RUU untuk melangkah ke advokasi UU, telah dilakukan. Diakui memang masih banyak permasalahan di tataran gerakan, internal jaringan, maupun bagaimana gerakan ini bisa mencuat dan merangkul publik yang lebih luas. Tugas besar ke depan … Lanjutkan membaca Dari RUU ke UU Pendidikan Tinggi

I Don’t Forward Violence

Lagi-lagi berita bullying di sekolah mewarnai halaman media kita hari ini. Kejadian ini pertama kali terungkap ke publik ketika seorang Ibu dari anak yang menjadi korban bullying   membagikan pengalaman anaknya melalui jejaring sosial twitter. Apa yang dialami Ary, siswa kelas 1 SMA Don Bosco Pondok Indah ini, tentunya bukan kejadian pertama, apalagi kejadian satu-satunya. Fenomena Bullying yang biasanya ‘masuk’ melalui kegiatan siswa/mahasiswa baru (MOS/OSPEK), terus dialami selama bertahun-tahun, bahkan dianggap wajar, dan parahnya dianggap sebagai ‘tradisi. Saya sendiri masih ingat ketika pada masa kuliah, bersama beberapa orang kawan, bermimpi untuk menghapuskan bullying  di OSPEK kampus. Well, pada saat itu di kampusku … Lanjutkan membaca I Don’t Forward Violence

Kasus 65 dan Pembuktian Bersama

Tanggal 23 Juli lalu, akhirnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengeluarkan rekomendasinya terkait pelanggaran HAM 65-69. Rekomendasi tersebut merupakan hasil dari penyelidikan Komnas HAM selama kurang lebih empat tahun. Mengutip kalimat pertama dari Dokumen Pernyataan Komnas HAM, “Peristiwa 1965-1966 merupakan suatu peristiwa tragedi kemanusiaan yang menjadi lembaran sejarah hitam bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi sebagai akibatdari adanya kebijakan negara pada waktu itu untuk melakukan penumpasan terhadap para anggota dan pengikut Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dianggap telah melakukan tindakan perlawanan terhadap negara.” Masalahnya, kebijakan tersebut diikuti oleh serangkaian tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat, maupun kelompok-kelompok masyarakat sipil … Lanjutkan membaca Kasus 65 dan Pembuktian Bersama

Tentang Anak-anak Buruh Migran Perempuan

Lina, 4 tahun, datang ke kantor berkata, ingin mencari Mamanya, yang saat ini berada di pengungsian Suriah Raka, +/- 6 tahun, menyampaikan kepada Ibunya bahwa ayahnya menikah lagi ketika sang Ibu bekerja di luar negeri (tulisan ini, merupakan salinan dari tweet-tweet saya, pada hari Anak Nasional 23 Juli lalu dengan hashtag #anakBMP) Pernah ga ya kita berpikir tentang anak-anak Buruh Migran Perempuan?#anakBMP Mumpung msh dalam rangka hari anak nasional nih, yang selama ini juga belum banyak diperhatikan adalah #anakBMP Aku terinspirasi karena tadi masuk pengaduan kasus, yang dateng Ibu dr BMP, yang bawa cucunya (anaknya si BMP itu).. #anakBMP Sebut aja namanya … Lanjutkan membaca Tentang Anak-anak Buruh Migran Perempuan

Muda

Siang menjelang sore di hari Rabu, 18 Juli 2012 Setting: Salon (Lagi pijit di salon langganan Mama dan Kakak-kakak sejak dulu). Mbak salon: Jadi ini adiknya mbak kikie, mbak ririe, sama mbak sisie? Biasanya pada sering pijit di sini.. Aku: iya Mbak salon: Berarti bungsu ya? Aku: iya Mbak salon: Sekarang kuliah ya? Kuliah di mana? Pagi hari  di hari Kamis, 19 Juli 2012 Setting: Kantor PLN Jatiwaringin, PD Gede (Pas mau bayar listrik, ada Bapak-bapak lagi duduk di dekat antrean) Aku: Bapak lagi antre? Silahkan duluan Pak. Bapak PLN: Nggak Mbak, saya yang kepala kantor ini. Aku: Oh, maaf Pak, … Lanjutkan membaca Muda

Sampai Ketemu di MK

Rasanya seperti kembali ke tanggal 17 Desember 2008.. Saat UU BHP disahkan di Rapat Paripurna DPR, dan seketika beberapa di antara kami yg aksi di sana menangis Bedanya, kali ini saya tidak tergabung dengan massa aksi. Saya tidak sedang berdiri di depan gerbang angkuh senayan, menghadapi teriknya matahari, disiram hujan, dan kembali dikeringkan oleh matahari. RUU yang disahkan juga memang berbeda. Kalau dulu Badan Hukum Pendidikan yg dampaknya akan mengikat seluruh lembaga pendidikan Indonesia, kali ini RUU Pendidikan Tinggi yang akan berpengaruh secara signifikan kepada seluruh lembaga Pendidikan Tinggi Indonesia. Namun isinya, upaya akan privatisasi dan pelepasan tanggung jawab negara … Lanjutkan membaca Sampai Ketemu di MK